Monday, May 5, 2014

Seminar Hari Kesehatan Dunia

Pagi itu Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, terlihat sedikit berbeda dari biasanya. Tampak banyak protokoler dan ajudan bersafari yang lalu lalang. Tak sedikit pria gagah berbatik rapi. Mereka bukan sekadar pria berbatik, tapi di pundaknya terpanggul tugas negara sebagai pengawal orang penting negara. Ya, 26 April 2014 lalu, diadakanlah Seminar Nasional tentang Malaria dan penyakit yang diakibatkan oleh nyamuk dan serangga vector lainnya.

Seminar yang dihadiri oleh lebih dari 500 orang itu dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI, gubernur, ratusan bupati dan walikota, serta pejabat dari berbagai instansi. Tampak awak media dari berbagai media juga merapat, meliput acara penting ini. High Desert pun menjadi sponsor di acara ini.

Perwakilan WHO
Dengan mengangkat tema “Waspadai Nyamuk, Lindungi Diri Kita dari Malaria, Prestasi Bangsa”, acara ini menggabungkan dua tema kesehatan sedunia, yaitu Hari Kesehatan Sedunia dan Hari Malaria Sedunia . Tak ayal, tamu kehormatan dari WHO (World Health Organization) juga hadir di acara yang dihelat oleh Kementerian Kesehatan RI ini. Hadir dr. Khanchit Limpakarnjanarat (WHO Representative to Indonesia) yang memberi kata sambutan pada awal acara ini.

Tak hanya beliau, pejabat teras WHO pun langsung datang dari Jenewa, Swiss. Dia adalah Dr. Kazuyo Ichimori. Dia membawakan materi mengenai Global Vector borne Disease Control & Integrated Vector Management. Sejak lama, organisasi kesehatan di bawah naungan PBB ini memang memberi perhatian besar terhadap penyakit yang penularannya disebabkan oleh nyamuk dan serangga, terutama untuk negara-negara di kawasan tropis.

Cantiknya Ibu Menteri
Tanpa bertujuan mengesampingkan kaum Hawa lain yang hadir di acara ini, namun fakta membuktikan bahwa orang yang selalu menjadi perhatian, terutama bagi para awak media, adalah Menteri Kesehatan RI, Ibu dr. Nafsiah Mboi. Sp.A, MPH. Nafsiah memiliki pengalaman karier panjang. Ia menjadi pegawai negeri di Departemen Kesehatan sejak tahun 1964 hingga 1998, kemudian anggota DPR (1992-1997), setelah itu pegawai Perserikatan Bangsa-bangsa (1999-2002), tepatnya  Direktur Department of Gender and Women's Health di World Health Organization Pusat di Jenewa, Swiss.

Dengan balutan budaya batik nasional yang cantik, gaya istri Brigjen (Purn.) Ben Mboi, mantan Gubernur NTT, ini sangat elegan. Tampak pula dalam cara bicaranya yang tegas namun penuh makna. Sebagai contoh, saat hendak membunyikan sirene tanda dibukanya seminar ini, dia meminta agar yang memencet tombol adalah para wanita. Setidaknya, itu menunjukkan komitmennya dalam gerakan antidiskriminasi dan kesetaraan di masyarakat. Ia memang menjabat sebagai wakil ketua Komnas Perempuan, selain menjadi salah satu pendiri Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia dan anggota Komnas HAM.

Selain sebagai pembicara, dia juga berkesempatan memberikan sertifikat Tereliminasi Malaria kepada 212 bupati dan walikota yang daerahnya telah berhasil bebas dari penyakit Malaria. Program Eliminasi Malaria memang sudah berhasil di sejumlah daerah itu dan program akselerasi anti Malaria dideklarasi bagi 5 daerah yang masih rentan akan penyakit Malaria, yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan NTT.

Pejabat WHO Apresiasi HDI
Perhelatan sebesar ini tentu tidak dilewatkan oleh HDI untuk menjadi salah satu sponsor utama acara ini. Perhatian HDI terhadap kesehatan masyarakat semakin besar dengan melahirkan produk revolusioner HDI Propoelix yang telah terbukti secara klinis sebagai terapi tambahan kasus Demam Berdarah Dengue.

Stan HDI Propoelix menarik perhatian peserta, termasuk dari para pejabat daerah dan pejabat internasional. Tercatat Bapak Yuswir Arifin, Bupati Sijunjung Sumatra Barat, dan Bp. Ir. H. Tarmizi Saat, MM, Bupati Bangka, sangat tertarik dengan produk HDI ini, terutama sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi kasus DBD di daerah masing-masing. Tak hanya kalangan pejabat daerah, pejabat WHO pusat, Dr. Kazuyo Ichimori pun menunjukkan apresiasi yang tinggi terhadap HDI. Dia mengunjungi stan HDI dan menanyakan banyak hal mengenai produk Propoelix.

HDI akan selalu aktif mengikuti acara-acara yang berhubungan dengan kesehatan nasional karena HDI berkomitmen untuk memberikan produk-produk terbaik bagi masyarakat Indonesia, yang lahir dari kebutuhan masyarakat. Itulah mengapa produk HDI hadir dari Anda dan untuk Anda,” tutur Alva Paloma, Senior Product Development Manager HDI.

Untuk mengetahui terapi produk perlebahan silahkan diklik tautan ini

0 comments:

Post a Comment